PENGORBANAN: SEBUAH EKSTASE TERTINGGI DARI TINGGINYA INTEGRITAS

Ketika kita berbicara tentang arti sebuah pengorbanan, maka kita sedang membicarakan tentang suatu nilai yang agung, suatu nilai yang sangat bersinggungan dengan aspek moral dalam kehidupan manusia, suatu nilai yang hanya terdapat dalam diri segelintir orang, suatu nilai yang hanya dimiliki oleh orang yang memiliki integritas tinggi.

Mengapa demikian?
Pengorbanan sebagai suatu penjabaran nilai yang hanya dimiliki oleh manusia berintegritas tinggi adalah suatu hal tidak dapat dibantah.

Sebelum terlalu jauh, akan lebih baik jika terlebih dahulu kita menyamakan frekuensi mengenai pengertian dari integritas. Integritas, dapat diartikan sebagai konsistensi antara perbuatan dan campuran beberapa aspek moral. Integritas selalu berkaitan erat dengan makna jujur, amanah, komitmen dam konsisten.  

Inti dari integritas adalah kesatuan kata dengan perbuatan yang sesuai dengan kode etik dan berlaku untuk segala kondisi. Semua orang pasti memiliki integritas dimana tingkat integritas itu dipandang dari berbagai tolak ukur sehingga memiliki nilai yang tinggi atau pun rendah. Dalam setiap tolak ukur tersebut, banyak hal yang menjadi prinsip - prinsip seseorang dalam mengartikan integritas seperti apa yang ia inginkan. Seseorang dengan integritas tinggi akan memiliki tolak ukur yang berbeda dengan seseorang yang memiliki integritas rendah, yang dengan itu semua akan membuat penjabaran dari integritas dalam merespon kedaan yang dihadapinya pada masing-masing tingkatan tersebut menjadi berbeda satu sama lain.

Sebagai contoh,
orang dengan integritas tinggi, akan senantiasa berprilaku jujur dimanapun ia berada, seperti apapun kondisi yang ia hadapi. Berbeda dengan orang yang memiliki integritas rendah, ia akan senantiasa menyesuaikan sikap dengan kepentingan dirinya dan cenderung tidak konsisten. Bahkan tidak jarang, ia menghalalkan segala cara untuk memperoleh apa yang ia inginkan.

Jika kita amati dengan seksama penjelasan tentang integritas di muka, secara luas, dapat ditarik suatu garis lurus bahwa integritas merupakan suatu sifat yang selalu ada dalam sosok seorang pemimpin. Siapapun orangnya, dan apapun yang dipimpinnya, aspek-aspek yang diperlukan bagi seorang pemimpin telah terangkum dalam suatu kata yang disebut integritas.

Seseorang yang memiliki integirtas tinggi biasanya memiliki karakteristik khas dalam kesehariannya. Karakterisktik tersebut diantaranya:
Menyadari bahwa hal-hal kecil itu penting.
Bertanggung jawab.
Menghargai waktu
Senantiasa menepati janji.
Peduli terhadap kebaikan yang lebih besar.
Jujur dan rendah hati.
Hati-hati dalam bertindak
Konsisten dalam bersikap.
Menjaga prinsip dan nilai-nilai yang diyakini.

Dari uraian singkat di atas, jelas sekali terlihat keterkaitan antara pengorbanan dengan integritas. Satu yang perlu disadari adalah ketika seseorang memiliki integritas yang tinggi dalam dirinya, maka pengorbanan akan menjadi suatu hal yang secara otomatis mengalir keluar dari dalam dirinya. Hal itu karena ”pengorbanan” telah menjadi semacam ”output ” bagi  seseorang yang memiliki integritas tinggi tersebut.

 Seseorang yang memiliki integritas tinggi, akan senantiasa peduli dan peka terhadap keadaan di sekitarnya. Tidak hanya peka, namun orang yang memiliki integritas tinggi akan berusaha untuk memperbaiki keadaan-keadaan yang ia anggap tidak sesuai dengan  keyakinanya. Seseorang yang memiliki integritas tinggi seakan memiliki suatu ”standar tersendiri” dalam memandang segala  sesuatu. Ia tidak akan rela jika harus melalui setiap waktunya tanpa melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya maupun untuk lingkungan sekitarnya.
Seseorang dengan integritas tinggi memiliki visi yang besar dalam hidupnya sehingga segala yang ia kerjakan hanyalah akan  membuatnya semakin mendekat pada tujuannya. Seorang yang memiliki integritas tinggi, ia selalu berfikir besar, tetapi tidak pernah melewatkan hal-hal yang kecil.

Itu sebabnya seorang pemimpin yang ideal biasanya merupakan seseorang yang memiliki integritas tinggi sehingga dapat membawa organisasi atau perusahaan yang dipimpinnya menuju kesuksesan. Pemimpin yang memilki integritas tinggi akan selalu rela berkorban untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yang dipimpinnya.

Dengan demikian, jelas sekali bahwa pengorbanan merupakan salah satu indikasi nyata bagi seseorang bahwa orang tersebut memang memiliki integritas yang tinggi.
Sebagai penutup, izinkan penulis memaparkan sebuah kisah terkait dengan materi yang sedang kita angkat kali ini.

Alkisah, suatu masa ketika perang dunia ke II berlangsung, kehidupan para tawanan dalam penjara sangatlah menyedihkan.  Setiap hari mereka harus bekerja membuka hutan dan membangun benteng pertahanan musuh di mana mereka ditawan. Tidak jarang, beberapa tawanan meninggal dunia karena pekerjaan yang terlalu berat.
Suatu ketika, secara mendadak para tawanan dibariskan di lapangan penjara. Ternyata saat itu kepala penjara menerima laporan bahwa ada dua buah senjata yang hilang  dari gudang senjata. Sang kepala penjara dengan suara lantang mengatakan, ”barang siapa yang mengambil senjata dan tidak mengaku, maka semua tawanan yang bejumlah 40 yang ada di sini akan kutembak mati!”, tegas kepala penjara.
Para tawanan gentar. Terlebih, para pasukan penjaga telah membentuk formasi barisan, layaknya formasi untuk menghukum mati tawanan perang.
Dalam suasna hening dan menegangkan, tiba-tiba muncul seorang tawanan yang sudah agak tua dan pincang. Tawanan itu mengaku bahwa dialah yang telah mencuri senjata itu. Banyak awanan seakan tidak percaya dengan pengakuan pria tua ini, mengingat selama ini ia dikenal sebagai orang yang soleh. Bahkan sebagian besar tawanan telah menganggapnya sebagai guru.
Begitu si pria tua itu maju ke depan, si kepala penjara serta merta mencabut pistol dan menembak kepala tawanan tua itu hingga tewas seketika.
Selang beberapa hari, setelah pristiwa tempo hari, kepala penjara memperoleh laporan dari gudang senjata bahwa jumlah senjata sebenarnya tetap sama. Hanya terjadi kesalahan hitung. Berita inipun dengan cepat menyebar ke seluruh penjara. Mendengar berita itu, solidaritas para tawanan meningkat. Secara tidak langsung, rasa solidaritas itu juga telah memompa optimisme dan menumbuhkan harapan akan hari depan. Meski saat ini mereka tak berdaya, tapi mereka yakin bahwa suatu hari penderitaan mereka akan berakhir.
Rupanya pengorbanan sang tawanan tua yang telah mengorbankan dirinya telah membawa dampak pada tawanan yang masih hidup. Akhirnya para tawanan dapat bertahan sehingga selesai perang dunia ke II dan mereka akhirnya dibebaskan.

Demikian sebuah cerita yang menunjukkan betapa besrnya arti sebuah pengorbanan. Dan pengorbanan seperti itu, hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang memiliki integritas tinggi dalam dirinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

~Surat Spesial buat Bidadariku~

Sebuah Janji

Segurat Rasa