Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2011

Perjalanan Mengukir Sejarah

Gambar
Baru saja sebulan, tahun 2011 berjalan. Aroma tahun baru masih cukup terasa hingga menginjak bulan februari ini. Beraneka ragam sikap masyarakat menanggapi momen pergantian tahun ini, seberanekaragam suku maupun bahasa yang ada di negeri ini. Bagi mereka yang menjalani hidup dengan menanggung beban hidup yang semakin menghimpit, momen tahun baru tak berarti apa-apa buat mereka. Pergantian tahun tak bisa menolong mereka lepas dari cengkeraman kejam sesuatu bernama kemiskinan. Buat mereka para gelandangan dan peminta-minta, tahun baru adalah nothing. Sementara itu, Bagi  mereka yang menjalani hidup dengan sekenanya namun bergelimang harta, momen tahun baru ini  merupakan ajang yang tepat untuk berpesta pora, melanjutkan gaya hidup glamour yang telah merekat erat menjerat akal dan fikirnya. Hidup adalah bersenang-senang, dan tahun baru, bagi mereka tak lain dan tak bukan merupakan sebuah ”kesenangan baru”. Bagi mereka yang berpola fikir pragmatis, momen pergantian tahun bukanlah s

PEMUDA DAN KEDERMAWANAN SOSIAL

Jika kita membicarakan tentang kedermawanan sosial, maka kita akan membicarakan manusia dalam ruang lingkup hubungan antar sesama manusia. Dan jika kita membicarakan tentang hubungan antar sesama manusia dalam kaitannya  dengan kedermawanan sosial tadi, maka tak akan pernah lepas dari nilai-nilai kemanusiaan. Bila kita perhatikan, saat ini sikap kedermawanan sosial di masyarakat kita seolah mulai pudar, tergeser oleh sikap individualisme dan sekularisme yang merupakan hasil dari pengaruh westernisasi ala barat. Nilai-nilai kemanusiaan yang merupakan jiwa dari sikap kedermawanan sosial sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan. Betapa tidak, di mana-mana dapat dengan mudah kita jumpai para pengemis dan pengamen. Terlebih, kebanyakan dari mereka masih berusia sangat muda, yang pada masa tersebut seharusnya mereka mendapatkan pendidikan yang layak, bukan malah mengais rezeki untuk mempertahankan hidup.  Sementara di sisi lain, mereka yang kaya seakan tak pernah puas terus menerus mempe

POTRET BURAM PENDIDIKAN DI INDONESIA

Membahas masalah pendidikan di Indonesia memang seakan tidak akan pernah ada habisnya. Ketika negara-negara di seluruh penjuru dunia telah berkutat dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, di sini, di negeri kita tercinta ini, justru masih sangat sering kita menjumpai anak-anak usia sekolah yang asyik mengamen di lampu-lampu merah. Parahnya, mereka seperti menikmati peran yang sedang mereka mainkan tanpa tahu bahwa seharusnya tempat mereka bukanlah di lampu merah, namun di bangku-bangku sekolah. Di sisi lain, pada tingkatan yang lebih tinggi, ketika ujian nasional tengah berlangsung di tingkatan SMP maupun SMA, praktek-praktek kecurangan mulai marak bermunculan seiring kegalauan berbagai pihak yang memang ”takut” dengan momen tahunan itu. Sungguh merupakan suatu kenyataan yang memilukan. Lalu, siapa yang salah? Kita semua sepakat bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan merupakan ujung tombak kemajuan suatu negara. Suatu negara yang telah maju di berbagai b

PENGORBANAN: SEBUAH EKSTASE TERTINGGI DARI TINGGINYA INTEGRITAS

Ketika kita berbicara tentang arti sebuah pengorbanan, maka kita sedang membicarakan tentang suatu nilai yang agung, suatu nilai yang sangat bersinggungan dengan aspek moral dalam kehidupan manusia, suatu nilai yang hanya terdapat dalam diri segelintir orang, suatu nilai yang hanya dimiliki oleh orang yang memiliki integritas tinggi. Mengapa demikian? Pengorbanan sebagai suatu penjabaran nilai yang hanya dimiliki oleh manusia berintegritas tinggi adalah suatu hal tidak dapat dibantah. Sebelum terlalu jauh, akan lebih baik jika terlebih dahulu kita menyamakan frekuensi mengenai pengertian dari integritas. Integritas, dapat diartikan sebagai konsistensi antara perbuatan dan campuran beberapa aspek moral. Integritas selalu berkaitan erat dengan makna jujur, amanah, komitmen dam konsisten.   Inti dari integritas adalah kesatuan kata dengan perbuatan yang sesuai dengan kode etik dan berlaku untuk segala kondisi. Semua orang pasti memiliki integritas dimana tingkat integritas itu