PEMUDA DAN KEDERMAWANAN SOSIAL

Jika kita membicarakan tentang kedermawanan sosial, maka kita akan membicarakan manusia dalam ruang lingkup hubungan antar sesama manusia. Dan jika kita membicarakan tentang hubungan antar sesama manusia dalam kaitannya  dengan kedermawanan sosial tadi, maka tak akan pernah lepas dari nilai-nilai kemanusiaan.

Bila kita perhatikan, saat ini sikap kedermawanan sosial di masyarakat kita seolah mulai pudar, tergeser oleh sikap individualisme dan sekularisme yang merupakan hasil dari pengaruh westernisasi ala barat. Nilai-nilai kemanusiaan yang merupakan jiwa dari sikap kedermawanan sosial sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan. Betapa tidak, di mana-mana dapat dengan mudah kita jumpai para pengemis dan pengamen. Terlebih, kebanyakan dari mereka masih berusia sangat muda, yang pada masa tersebut seharusnya mereka mendapatkan pendidikan yang layak, bukan malah mengais rezeki untuk mempertahankan hidup.  Sementara di sisi lain, mereka yang kaya seakan tak pernah puas terus menerus memperkaya diri mereka, tanpa pernah sedikitpun menyempatkan diri untuk menengok ke sekeliling mereka dan melihat seperti apa keadaan sesungguhnya dari masyarakat sekitar mereka. Rasa kepekaan sosial seolah menghilang dari diri mereka. Hasilnya, dapat kita lihat, jurang kemiskinan semakin terbuka lebar di masyarakat. Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Mungkin itulah istilah yang cocok untuk menggambarkan keadaan bangsa kita saat ini.

Apabila keadaan itu terus berlanjut, bukan tidak mungkin akan mengancam keutuhan negara. Coba bayangkan, jika sebagian besar masyarakat Indonesia tidak pernah merasakan kesejahteraan. Yang terjadi adalah hilangnya rasa nasionalisme, dan berkembangnya sikap apatis dari mereka yang selama hidupnya selalu bergelut dengan kemiskinan. Dalam keadaan seperti itu, akan sangat mudah bagi musuh untuk menghancurkan negeri kita.

Indonesia sebagai negara kesatuan berbentuk kepulauan,
sesungguhnya memiliki banyak potensi yang tak terhitung jumlahnya untuk bergerak melakukan perubahan. Salah satu potensi terbesar adalah keanekaagaman yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang terpatri dalam jiwa, seharusnya bangsa ini mampu untuk bersama-sama melakukan perubahan. Di sinilah peran pemuda sebagai garda terdepan bagi suatu bangsa sangat diperlukan. Peran para pemuda untuk bersama-sama menyalakan kembali semangat kedermawanan sosial yang sudah mulai luntur di tengah-tengah masyarakat merupakan hal yang sangat penting. Makna sesungguhnya dari Bhineka Tunggal Ika perlu dibangkitkan kembali di tengah-tengah masyarakat yang kini seolah telah melupakan semangat yang dibawa para pendahulu kita itu. Banyak hal yang bisa dilakukan para pemuda untuk menyalakan kembali semangat kedermawanan sosial di tengah-tengah masyarakat. Salah satunya adalah dengan menjalankan peran mereka sebagai agent of change. Dengan menjadi pelopor bagi masyarakat dan memberikan contoh yang nyata di tengah-tengah masyarakat, cepat atau lambat semangat kedermawanan sosial yang telah luntur tersebut akan kembali tumbuh dan menjadi poin penting bagi perubahan yang telah lama ditunggu-tunggu oleh bangsa Indonesia.

Dan di sini, peran pemerintah sebagi elemen penting suatu negara akan sangat menentukan. Kebijakan-kebijakan yang tepat dari pemerintah tanpa diselipkan kepentingan-kepentingan pribadi maupun kelompok dari pihak manapun akan menjadi batu loncatan bagi para pemuda untuk dapat melakukan perubahan tersebut.

Semua perubahan itu akan tercapai jika setiap elemen yang ada bergerak dan saling bersinergi sebagai suatu sistem yang utuh dengan dilandasi rasa nasionalisme yang tinggi. Mereka melakukan apapun yang bisa mereka lakukan sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Dan semua itu berawal dari kebangkitan para pemuda sebagai penggerak utama untuk melakukan perubahan-perubahan tersebut. Maka, layak kita tunggu apa yang akan para pemuda lakukan untuk bangsa ini.   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

~Surat Spesial buat Bidadariku~

Sebuah Janji

Segurat Rasa