~The Theory of Relativity~

Hai semuanyaaa...!!
Malam ini malam minggu ya...??
saya sampai lupa... hahaha.. (maklum jomblo :P)
hmm, malam ini, daripada bengong n ngelamun ga jelas,  ijinkan saya berbagi teori baru yang baru saja saya temukan tadi siang....
mau tau...?? apa? mau?? oke deh...
perhatikan baik2 ya...
hmm...

jadi begini...
tadi siang, sehabis pulang dari kuliah tambahan AOSTK, saya menyempatkan diri untuk mampir ke miro*a (disensor: takut disangka promosi :P) untuk membeli beberapa keperluan. Kebetulan barang yang ingin saya beli adanya di lantai 3. waktu saya hendak ke lantai 3, saya sengaja berhenti di lantai 2 untuk melihat lihat pakaian dan jaket di mall tempat saya belanja, karena kebetulan ada pakaian yang saya sukai dan ingin saya beli. Dan ketika saya melihat jaket yang saya incar, tertera di sana "Rp.200.000,-".
Seketika terlintas rasa sungkan di benak saya  saat melihat harga yang melekat di jaket itu.
It's expensive -_-;;


Kemudian saya beranjak meninggalkan lantai 2 menuju lantai 3 untuk membeli barang yang memang ingin saya beli. Sambil melangkah ke lantai 3, masih terlintas di kepala saya harga dari jaket yang tadi saya lihat di lantai 2. Saya kemudian bertanya2, kok bisa ya jaket yang saya incar tadi terasa mahal. padahal, kalau saya bandingkan 2 bulan yang lalu, jaket itu tidak terasa terlalu mahal buat saya. ya paling tidak bisa saya jangkau lah...

nah, dari pengalaman yang saya alami tadi kemudian saya berkesimpulan..

ternyata standar nilai (baca: harga) suatu barang bagi seseorang bersifat relatif, similar dengan teori relativias pakde einstein...
Dan acuannya adalah KETEBALAN kantong dari orang tersebut...
Suatu barang, pada suatu saat bisa bernilai MURAH ketika dompet yang bersangkutan sedang TEBAL.
Namun, pada saat yang lain, barang yang sama akan bernilai MAHAL ketika dompet yang bersangkutan sedang TIPIS.
ngerti kan maksud saya?

Hmm, ga penting ya...
hehehe... ^__^

15 Oktober 2011 @ my little room

Komentar

Postingan populer dari blog ini

~Surat Spesial buat Bidadariku~

Sebuah Janji

Segurat Rasa