Dumai, I'm in Laugh...!! (part 1)
Jam sudah menunjukkan pukul 19.20 wib. Aku masih menunggu kawan-kawanku yang sejak tadi tidak juga muncul batang hidungnya. Pandanganku tak lepas dari taksi-taksi yang lalu lalang di depanku, sambil berharap salah satu dari taksi itulah yang mengangkut Ocim, Eri dan Andri dari kost mereka. Sudah sejak satu jam yang lalu aku duduk sendirian di lobi bandara internasional Adi Sucipto. Dan sejak satu jam yang lalu pula seharusnya kami sudah check in untuk bersiap-siap terbang menuju Dumai. Padahal aku masih ingat betul, kami sudah bersepakat untuk berkumpul di bandara pukul 18.00 tepat. Sudah sejak dari tadi ku sms mereka bertiga, namun tak satupun membalas. Sudah kucoba telpon pula mereka bertiga, berkali-kali, namun tak satupun telponku yang diangkat. Seketika aku merasa sangat kesal kepada mereka bertiga. Apa mereka bercanda? Kenapa mereka tak merespon smsku? Kenapa tak ada satupun yang mengangkat telponku? Kurang ajar betul!. Pikiran-pikiran negatif mulai muncul di