~Surat Spesial buat Bidadariku~
Sayang,
Sampai saat aku
menulis surat ini, kukatakan dengan sejujurnya, aku sama sekali belum tahu
siapakah namamu, secantik apa wajahmu, dari mana kau berasal, dan dimana dirimu
sekarang berada.
Namun sungguh,
surat ini kutulis sebagai bukti keyakinanku akan keberadanmu, belahan jiwa yang
telah Allah pilihkankan untukku dan telah tertulis sejak dulu di Lauh Mahfudz.
Sayang,
Aku tidak tahu
apakah kita sudah pernah berjumpa sebelumnya, atau belum pernah sama sekali. Namun
jika kau sedang membaca surat ini, aku ingin menyampaikan sesuatu padamu.
Sayang,
Kau tahu, dunia
saat ini sudah begitu kacau. Yang benar disalahkan, yang salah dibenarkan.
Kedzaliman meraja lela. Pertikaian dan kemaksiatan terjadi di mana-mana. Sungguh
menyedihkan.
Maka, aku ingin kau
berjanji padaku sayang,
Bahwa sampai saat
kita bertemu nanti, sampai saat aku ucapkan ijab kabulku untukmu di pelaminan
kita nanti, berjanjilah...
Berjanjilah bahwa
kau akan menjaga dirimu dengan baik. Berjanjilah bahwa kau akan selalu menjaga
kehormatanmu dimanapun kau berada. Berjanjilah bahwa kau akan selalu menjaga
hatimu. Berjanjilah bahwa kau akan mengupayakan usaha terbaikmu dalam menjaga
ketaatan kepada-Nya.
Dan kupastikan,
sebelum ketika aku memintamu melaksanakan janji-janji itu, telah kutanamkan
janji-janji itu di dalam diriku sendiri.
Aku telah berazam untuk melakukan hal yang sama, sayangku.
Sayang,
Tahukah kau?
Mimpiku adalah bisa memiliki sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
Aku ingin memiliki anak-anak yang soleh dan solehah. Aku ingin ketika aku
pulang bekerja nanti, ada senyuman-senyuman hangat yang menyapaku di depan
pintu rumah, melenyapkan peluh dan lelahku. Aku ingin ketika ada masalah datang
menerpa, ada seseorang yang selalu menjadi penguat dan pengobat untukku. Aku
ingin memiliki keluarga yang menjadi salah satu pilar penegak agama ini.
Dan tahukah kau
sayang? Mimpiku itu tak dapat tercapai jika bukan denganmu.
Sayang, mungkin
untuk saat ini, hanya itu yang bisa kusampaikan padamu. Sejujurnya masih banyak
yang ingin kusampaikan padamu. Namun, biar kita lanjutkan nanti saja. Di rumah
mungil kita nanti.
Sayang, sampai saat
itu datang, bersabarlah... ya?
-Salam Rindu,
kekasihmu-
eaaa,, mantep gan, lanjutkeun..
BalasHapusciyeeeyyy...:D
BalasHapus